Perempuan, Musik, dan Sebuah Titik Terang

Jakarta - Walau tak bisa menutup mata bahwa hal-hal yang bias gender masih kerap ditemui di kancah musik, akan tetapi ada suatu 'titik terang' yang melegakan.

Faktanya, perempuan memang tengah berjalan maju. Ekosistem musik saat ini nyatanya bisa terbilang lebih kondusif untuk perempuan bisa berkarier di dalamnya.

Vokalis dari The Trees and the Wild dan Midnight Quickie, Charita Utamy turut mengungkapkan pandangannya menganai hal tersebut.

Baginya, kini ia bisa mendapatkan apresiasi sebagaimana yang ia harapkan tanpa adanya diskriminasi.

"Alhamdulillah gue lihat makin ke sini, event-event, pun kayak kemarin ada beberapa acara yang gue main, mereka nggak pernah mendiskriminasi perempuan yang kayak gimana-gimana," ungkap perempuan yang akrab disapa Tamy tersebut saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Gue seneng banget sih sebagai perempuan sekarang bisa diterima, dianggap, gue akhirnya bisa dianggap sebagai musisi juga walaupun perempuan," ujarnya.

Di akhir diskusi 'Women; Gender Equility Within the Local Scene' pada acara Archipelago 2017 yang berlangsung di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta Selatan akhir pekan lalu, ketiga pembicara sepakat mengaku optimis tentang masa depan karier perempuan di industri musik.

Menurut Yacko, sebenernya perempuan yang bermusik bisa mengedukasi pendengarnya tentang isu tersebut melalui lagu yang ia ciptakan. Hanya saja, mungkin hasilnya yang perlahan karena yang dilawan adalah sebuah pola pikir yang sudah bertahun-tahun adanya.

"Kalau dibilang optimis sih optimis, musik itu kan sebagai edukasi juga seperti edukasi lainnya. Hasilnya mungkin pelan, karena kan mencoba menembus budaya. Memang pelan dan nggak bisa langsung ke masyarakat luas," ujar Yacko.

Menurut Hera Mary, jika sulit untuk melakukan hal yang besar, perubahan itu patut untuk disebarkan kepada lingkungan terdekat lewat cara-cara yang sederhana.

"Hal-hal kecil itu bisa dimulai dari lingkup sendiri, mulai dulu aja dari temen-temen sendiri," saran Hera Mary.

Sedangkan Kartika Jahja menambahkan, meski pun hasilnya mungkin pelan, yang terpenting adalah tidak pernah berhenti untuk mencoba.

"Saya melakukan apa yang saya lakukan sekarang karena saya percaya hasilnya akan baik suatu saat," tuturnya.

Jika dapat dirangkum, ketidaksetaraan gender memang masih terjadi di industri musik Tanah Air. Akan tetapi, skena musik Indonesia tengah berjalan ke arah yang lebih ramah terhadap perempuan.

Tentunya hal ini tidak hanya menjadi 'pekerjaan rumah' bagi perempuan saja, namun juga menjadi pekerjaan rumah bersama.
(srs/doc)


Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 Response to "Perempuan, Musik, dan Sebuah Titik Terang"

Posting Komentar