Lokakarya APPRI dan FIM Bentuk Serikat Pekerja Musik Indonesia

Jakarta - Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Indonesia (PAPPRI) bekerja sama dengan Federation International of Musicians (FIM) membuat lokakarya yang bermaksud untuk membentuk serikat pekerja musik Indonesia Music Union (IMU) yang berguna untuk melindungi serta mempromosikan hak ekonomi, sosial, dan intellectual property.

"Sekiranya kita sudah memiliki Indonesia Music Union (IMU) ini sebelum tahun 2020, maka kita dapat segera bergabung. Manfaat yang akan diperoleh sangat besar, dimana interaksi ini akan membawa para pekerja musik Indonesia ke tataran dunia. Sehingga berguna bagi kesejahteraan pekerja musik yang terus diperhatikan," kata Sekjen PAPPR, Johnny Maukar di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Selasa (14/11).

Sementara itu FIM (organisasi ketenagakerjaan bidang musik dunia) diwakili Sekretaris Jendralnya, Benoit Machuel bersama rekanya yang merupakan Federal President MEAA (Media Entertainment & Arts Alliance) Simon Collins, Sepakat membantu dan mendukung Indonesia mendirikan Indonesia Music Union (IMU).

"Musik sebenernya sektor usaha yang menguntungkan namun sayangnya sang musisi dan pbuat pihak yang paling tidak menikmati keuntungannya. Ketika kita biarkan musisi kita sendirian makan kemungkinan besar mereka mendapat kontrak yang kurang menguntungkan. Solusinya Menciptakan budaya untuk menggunakan kontrak yang adil. Mendirikan kelompok paguyuban musik untuk meningkatkan kemampuan bernegosiasi. Menjadi musisi pollpuler tentu menjadi sesuatu yang menyenangkan tapi dikagumi harus diterjemahkan martabat mereka yang harus dihargai. Jadi federasi musisi internasional dangat mendukung dan akan berdiri disisinya untuk mendukung serikat pekrrja musisi indonesia," kata Benoit dalam kesempatan yang sama.


Begitu juga dengan Bekraf lewat Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Ricky Pesik manganggap dibentuknya IMU dapat mengurangi kerugian yang dialami para musisi selama ini.

"Dari Bekraf ferkait rencana pembentukan Serikat Musisi indonesia yang tujuannya menibgkatkan kesejahteraan dan mengoptimalkan kerja musisi. Kita bisa meningkatkan ekonomi di musik. Musik ini aalah satu sektor yang paling banyak mengalami kerugian. Semoga serikat pekerja musisi ini bisa mengurangi keeugian. Semoga serikat pekerja musisi ini dapat mengurangi kerugian kemudian kerugian ini bisa menjadi keuntubgan bafi paea musisi. Bekraf mendukung upaya para musisi," beber Ricky.

Sementara itu selaku pengamat musik, Bens Leo melihat baik lokakarya tersebut. "Ternyata tidak di Indonesia seperti ini. Tapi juga di luar negeri. Semoga dengan adanya IMU bisa lebih baik ke depannya," imbuh Bens.

Begitu juga dengan misisi, Once Mekal ia menganggap dibentuknya IMU dapat memberi untung besar bagi para pelaku musik dan memberikan masa depan yang lebih cerah untuk musisi tanah air.

"Saya mungkin salah satu. Saya pikir kita harus melihat semua dalam kerangka pikir baru. Dulu kita melihat suatu bisnis, dengan prinsip mencari keuntungan sebesarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Sekarang dengan pengorbanan yang pantas. Kadang musisi tidak memikirkan jam kerja untuk buat lagu. Itu harus dikalkulasikan. Musisi harus mendapatkan. Kita harus berpikir dengan cara baru semoga dengan ada organisasi ini kita melihat masa depan yang lebih cerah untuk musisi Indonesia," pungkas mantan vokalis Dewa 19 itu.

Diketahui dalam lokakarya tersebut hadir pula tokoh musik nasional seperti Januar Ishak, Dharma Oratmangun, Enteng Tanamal, Tika Bisono, Boni Rollies, Titiek Van Houten, hingga Buncky Wikagoe.
(fbr/dar)


Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Related Posts :

0 Response to "Lokakarya APPRI dan FIM Bentuk Serikat Pekerja Musik Indonesia"

Posting Komentar