
"Saya berusaha profesional, sementara cuti dulu mengajarnya," kata Sundari kepada detikcom.
Untuk diketahui, doktor ilmu manajemen dari Universitas Negeri Jakarta, 2009, itu mengajar di dua perguruan tinggi, yakni Institut Bisnis Nusantara (IBN) dan Institut Bisnis Multimedia (IBM). Mata kuliah yang diajarkannya antara lain Manajemen Sumber Daya Manusia.
"Untuk ngajar saya sementara cuti tapi menguji tesis mahasiswa masih sempat," imbuh perempuan kelahiran 14 April 1965 yang masih tampak ayu dan singset itu.Meski volume bicaranya seperti berbisik karena sakit, Sundari terlihat antusias menceritakan pengalamannya selama enam bulan blusukan di wilayah Jawa Timur itu. Selain banyak menyapa warga yang kebanyakan kaum ibu dan menghadiri pengajian warga, sebagai penyanyi dia kerap menyambangi komunitas komunitas musik keroncong yang bertebaran di dua kota tersebut.
Di Surabaya, misalnya, dia baru tahu bila ada 35 komunitas keroncong senior dan anak-anak yang masih aktif mempertahankan keberadaannya.
"Saya terkagum-kagum mendengar konsistensi mereka menjaga seni budaya," ujar Sundari yang menekuni musik keroncong sejak awal 1980-an.
Salah satu alasan yang membuatnya menerima pinangan PKB untuk menjadi caleg adalah ingin ikut memperjuangkan dan melestarikan seni-budaya secara lebih intens lewat jaur politik. Di sejumlah alat peraga kampanye yang dibuatnya, dia menggoreskan tagline, "Memperjuangkan dan melestarikan Tradisi dan Budaya Bangsa".
"Saya ingin tradisi dan budaya bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bisa Go International," ujarnya menegaskan.
Tapi perjuangannya untuk melenggang ke Senayan tak mudah. Di dapil 1, Jawa Timur, Sundari harus bersaing dengan sesama pekerja seni sekaligus caleg petahana, Arzeti Bilbina di nomor urut 2 dari PKB. Juga harus bersaing dengan sesame seniman yang diusung parpol lain seperti Ahmad Dhani dari Gerindra dan Manohara Pinot (Nasdem). Menghadapi semua itu, ia mengaku harus bekerja keras dengan tetap menghargai profesionalitas para senior dan pesaingnya itu.
Sundari yang lahir dan besar di Jakarta itu belakangan justru merasa mendapatkan berkah tersendiri dengan blusukannya sebagai caleg PKB. Sebab di Sidoarjo, khususnya, dia bisa berjumpa kembali dengan kerabat dari ayahnya, Lettu AU R. Soekotjo Ronodiharjo.
"Kerabat almarhum Bapak cukup banyak di Sidoarjo. Satu persatu tanpa sengaja akhirnya dipertemukan Allah. Itu jadi berkah tersendiri, sesuatu banget," ujarnya.
(jat/dar)
Photo Gallery


0 Response to "Usaha Sundari Soekotjo Ingin Perjuangkan Keroncong di Senayan"
Posting Komentar