Lakum Diinukum Wa Liya Diin di Ramadhan Jazz 2019

Jakarta - Sepenggal makna dari surah Al-Kafirun meresap dalam gelar acara Festival Ramadhan Jazz 2019. Sebuah ayat yang mengajarkan kita dalam menyikapi perbedaan dilantunkan Tompi bersama Glenn di plataran Masjid Cut Meutia pada Jumat (17/5) malam. Lakum Diinukum Wa Liya Diin.

Glenn Fredly mengaku sudah kesekian kali tampil di Ramadhan Jazz Festival yang diselenggarakan Remaja Masjid Cut Meutia. Tahun lalu, Glenn juga hadir di saat Jakarta dilanda isu perpecahan akibat isu agama. Kali ini, musisi jazz berdarah Maluku itu hadir bersama Tompi membawa lagu 'Agamaku Agamu'. Terdengar sayup-sayup Lakum Diinukum Wa Liya Diin di dalam liriknya.

Keduanya secara atraktif membawakan karya yang diciptakan Tompi dalam bercerita tentang solidaritas antar agama. Sebuah lagu yang mencerminkan sikap dalam menghadapi perbedaan. Sesuai dengan tema besar yang diusung panitia di tahun kesembilan, 'Love Unites All'.

"Ini bukan sekadar jazz biasa. Banyak hal yang patut dirayakan, salah satunya adalah kebaikan. Yang paling penting dari semua adalah bagaimana kita merayakan keberagaman itu di tengah-tengah kita. Mudah-mudahan lagu ini bisa menjadi gambaran bahwa keberagaman kita adalah kekuatan bersama," ujar Glenn di atas panggung.

Tompi dan Glenn merupakan musisi dengan latar belakang keyakinan berbeda. Namun keduanya bisa berloborasi menghadirkan sebuah keindahan karya seni secara sponton walau tak sering latihan.

"Kami tak hanya merayakan perbedaan dengan kemerdekaan berpikir, tapi menghargai satu sama lain adalah kunci menjaga persahabatan dan pertemanan kami," tegas Glenn sebelum mulai bernyanyi lagu 'Agamaku Agamamu'.

Lakum Diinukum Wa Liya Diin di Ramadhan Jazz 2019Foto: Isfari Hikmat (detikHOT)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, juga membuka kegiatan ini dengan membacakan puisi Gus Mus. Sebuah puisi berjudul 'Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian Itu' yang pernah dia bawakan juga di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Maret 2018. Puisi karya KH Mustofa Bisri ini menyuarakan keberagaman sebagai kekuatan bangsa ini. "Ini menandakan ada sebuah kebersamaan yang harus selalu kita jaga," kata Menteri Budi.

Panitia memang mengusung tema 'Love Unites All' dalam Ramadhan Jazz Festival tahun ini. Sebuah tema untuk menyatukan perbedaan yang semakin terasa sejak Pilpres 2019. Festival tahun ini terinspirasi dari permasalahan yang ada di masyarakat Indonesia, yaitu adanya krisis persatuan.

Di mana masyarakat seperti terbelah menjadi dua massa besar dari kedua kubu calon presiden yang bersaing. Irisan keduanya menimbulkan politik identitas yang kian memisahkan perbedaan di antara lapisan masyarakat Indonesia. Terlebih dengan upaya penyebaran berita hoaks semakin memperparah keadaan.

Lakum Diinukum Wa Liya Diin di Ramadhan Jazz 2019Foto: Isfari Hikmat (detikHOT)

"Perbedaan ini mengingatkan kita untuk saling menjaga, mengenal, menghargai perbedaan," ujar Muhammad Husein, selaku Ketua Umum Masjid Cut Meutia. Diharapkan tumbuh cinta di kalangan anak muda yang menghapuskan perbedaan.

Ramadhan Jazz Festival merupakan inisiatif dari para pemuda untuk menghadirkan sesuatu yang mampu menjadi pemersatu dengan membawa pesan cinta, damai, sekaligus persatuan. Menjadi ajang pemersatu dan bentuk perwujudan cinta untuk menyatukan semua elemen-elemen masyarakat yang terpecah dalam pilihan politik.

Bagi penonton, pesan-pesan tersebut disampaikan dan cukup meresap setelah menyaksikan acara. "Artis-artisnya juga pada all out, parah banget, keren," ujar Bella Patricia, saat ditemui di lokasi. Acara dibuka oleh pagelaran wayang Sudjiwo Tedjo dan disambut lantunan sazophone lembut dari Saxx In The City.

Kemudian secara bergantian Dengarkan Dia dan Rizky Febian memanaskan semangat penonton musik jazz malam itu. Dengan menghadirkan musisi jazz top Ecoutez, Maliq & D'Essentials, dan Glenn Fredly sebagai pamungkas. "Rizky Febian nggak sangka bisa kayak gitu, all out banget. Soalnya sudah beberapa kali mengikuti konser mereka tapi ternyata baru kali ini melihat dia wow banget," ujar Andra Wina, di lokasi.

Keduanya datang untuk mengusir jenuh dengan situasi perpecahan pasca pilihan politik di kalangan anak muda. Terlebih menonton jazz bisa sambil berdonasi di Ramadhan Jazz untuk kegiatan pengumpulan dana bagi kaum difabel. Singkat kata, keduanya paham bahwa menyikapi perbedaan dengan cinta dan memahami perbedaan seperti yang diajarkan dalam surah ke-109 yang diturunkan di Mekah pada ayat keenam Al-Kafirun, Lakum Dinukum Wa Liya Diin.
(isf/wes)


0 Response to "Lakum Diinukum Wa Liya Diin di Ramadhan Jazz 2019"

Posting Komentar