Dalam sebuah pernyataan, Big Machine Label Group mengaku sudah mencapai kata sepakat dengan Dick Clark Productions yang menyelenggarakan American Musik Awards 2019.
"Big Machine Label Group dan Dick Clark Productions mengumumkan bahwa keduanya telah mencapai kesepakatan perjanjian lisensi yang menyetujui penampilan artis mereka untuk disiarkan setelah acara dan untuk penyiaran kembali pada platform yang telah disepakati. Ini termasuk penampilan American Music Awards yang akan datang," tulis pernyataan tersebut.
"Harus diketahui musisi tidak butuh persetujuan label untuk tampil secara langsung di televisi atau media langsung lainnya. Persetujuan label rekaman hanya dibutuhkan untuk rekaman audio dan visual musisi terkontrak dan dalam penentuan distribusi karya tersebut," lanjut pernyataan itu.
Dick Clark Productions juga memberikan pernyataan terkait hal tersebut. Mereka menganggap kesepakatan bersama Big Machine Label Group adalah hal yang biasa.
"Kapan pun Dick Clark Productions setuju untuk membuat, berwenang, atau mendistribusikan pernyataan dalam kemitraan dengan Big Machine Label Group mengenai penampilan Taylor Swift di American Music Awards 2019. Segala perjanjian final dalam hal ini harus dibuat langsung dengan tim manajemen Taylor Swift. Tak ada lagi komentar dari kami," ujarnya.
Awal Masalah
Taylor Swift memutuskan untuk hengkang dari label lamanya, Big Machine Records untuk bergabung dengan Universal Music Group. Bersama label barunya itu ia merilis album terbarunya 'Lover'.
Namun siapa sangka ternyata kepindahannya itu malah membawa masalah baru.
Usai pindah ternyata pemilik label lamanya, Scott Borchetta, menjual perusahaannya itu kepada Scooter Braun dengan nilai US$ 300 juta pada akhir Juni 2019. Taylor pun panik dan merasa skenario terburuknya adalah katalog musiknya dimiliki oleh Braun.
Ternyata hal itu menjadi kenyataan meskipun ia sudah berusaha mencegahnya. Dilansir dari CNN, disebutkan jika ayah Taylor, Scott Swift, memiliki saham di Big Machine Records dan harusnya sudah tahu jika perusahaan itu akan dijual pada 25 Juni.
Namun Taylor mengaku baru mengetahuinya pada 30 Juni dan membuat dirinya tak lagi memiliki hak untuk enam album dalam katalognya bersama label tersebut. Akibatnya, Taylor pun berencana untuk merekam ulang album-albumnya itu dan baru diizinkan pada tahun depan.
Bahkan ia menyebut tidak mendapat izin dari Big Machine untuk menyanyikan beberapa lagu lamanya di American Music Awards 2019 dan film dokumenternya di Netflix pun terancam batal tayang.
Swift menyebut label itu memberikan syarat agar diterbitkan izin. Namun sang bintang jelas menolak syarat itu demi bisa menyanyikan lagunya sendiri.
Simak Video "Usai Diprotes, Scooter Braun Coba Hubungi Taylor Swift"
[Gambas:Video 20detik]
(dar/nu2)
Photo Gallery
0 Response to "Akhirnya, Taylor Swift Kantongi Izin Nyanyikan Lagu Lamanya"
Posting Komentar