Kepergian Chrisye tidak hanya meninggalkan istrinya, Damayanti Noor, dan empat orang anaknya, namun juga memberikan kehilangan besar bagi para pecinta musik Tanah Air.
Meski belasan tahun telah berlalu, karya-karya Chrisye masih tetap dikenang dan masih seringkali dimainkan dan diputar di mana-mana.
Tidak hanya dikenang, sosok Chrisye juga kerap menjadi inspirasi bagi banyak penyanyi lainnya.
Lahir dengan nama Christian Rahadi 16 September 1949, penyanyi 'Sabda Alam' ini mengawali karier bermusiknya dengan menjadi pemain bass dalam band yang ia bentuk bersama sang abang, Joris.
Dari berbagai sumber, pada dekade1960-an, ia menjadi anggota band bernama Sabda Nada yang kemudian berganti nama menjadi Gipsy.
Singkat cerita, Chrisye sempat pergi ke New York untuk bermusik. Sekembalinya ke Indonesia, ia membuat album Guruh Gipsy bersama bandnya dan Guruh Soekarno Putra pada 1976.
Meski masuk ke dunia musik lewat bermain bass, karier bernyanyi solonya mulai dikenal sejak adanya Lomba Cipta Lagu Remaja di radio Prambors pada tahun 1977. Lewat lagu ciptaan James F. Sundah, 'Lilin-Lilin Kecil', nama Chrisye pun melambung.
Setelahnya, bersama Yockie Suryo Prayogo sebagai pengarah musik, Chrisye merilis album debutnya, 'Jurang Pemisah' (1977). Di tahun yang sama, kembali bersama Yockie dan juga Eros Djarot, ia juga terlibat dalam proyek soundtrack film 'Badai Pasti Berlalu'.
Sampul 'Badai Pasti Berlalu'. Foto: dok. Istimewa
|
'Badai Pasti Berlalu' menjaid album yang begitu berpengaruh bagi perkembangan musik pop Indonesia. Selain Chrisye, Berlian Hutahuruk, Fariz RM, serta Keenan dan Debby Nasution ikut menggarap album tersebut.
Karier bermusik Chrisye kian mahsyur dari tahun ke tahun. Ia termasuk musisi yang selalu relevan dari zaman ke zaman. Kehadirannya telah melewati berbagai dekade dan ia tetap bisa bertahan di putaran zaman dari masa ke masa.
Ia bukan hanya berkolaborasi dengan musisi yang muncul di era sama dengannya, namun juga musisi pendatang baru yang tengah naik daun pada masa itu. Sebut saja. Eross 'Sheila on 7' Chandra, Ahmad Dhani, Peterpan (kini Noah), Project Pop, hingga Naif.
Pada 2005, Chrisye dinyatakan mengidap kanker para-paru stadium empat. Seakan tidak ingin menyerah pada keadaan, ia sempat merilis 'Chrisye By Request' (2006) dan 'Chrisye Duet by Request' (2006).
Perjalanan panjang sang musisi berakhir pada 30 Maret 2007. Akan tetapi karya-karya yang ia hasilkan masih terkenang hingga kini.
Beristirahatlah dengan tenang di sana, Chrisye. Kami selalu merindukanmu.
(srs/wes)
Photo Gallery
0 Response to "11 Tahun Meninggal Dunia, Lilin Kecil Chrisye yang Belum padam"
Posting Komentar