Dalam penampilannya, Andre membawakan sejumlah tembang-tembang daerah lawas, yang dibalut aransemen musik jazz.
Di antaranya 'Rasa Sayange', 'Rame-rame', dan 'Kuta Bali'. Dari atas panggung Amfiteater, Andre tak segan mengajak penonton menyanyi dan bergoyang bersama guna menghangatkan suasana."Suasananya makin dingin loh, tapi ok lah. Kita nikmati saja alunan musik ini," sapa Andre kepada penonton.
Selain menjadi ajang menghibur penikmat musik, Jazz Gunung Bromo tahun 2018, menjadi momen spesial bagi pria kelahiran 24 Juli 1964 itu.
Sebab di sela-sela penampilannya, pria kelahiran tanah Makassar itu diberikan sebuah kado spesial yakni sebuah kue dari Sigit Pramono selaku pencetus lahir Jazz Gunung.
Dengan adanya kue tersebut, menjadi tanda bertambahnya usia mantan personel grup Katara Singers itu, di mana saat ini telah menginjak 54 tahun.
"Tentunya dengan bertambahnya usia ini, saya mengucapkan puji syukur, serta berterima kasih terhadap kawan-kawan yang sampai kini terus memberikan support bagi saya," ujar Andre.
Secara terpisah, Bagas Indyatmono, selaku manajer Jazz Gunung Bromo menyampaikan, pada 1 Dasawarsa acara Jazz Gunung berlangsung selama tiga hari, dengan jumlah musisi yang lebih banyak dari sebelumnya.
Yang membedakan yakni gelaran acara Jazz Gunung yang akan diselenggarakan pada Minggu pagi 29 Juli nanti.
Bagas menambahkan, untuk animo penonton Jazz Gunung tahun kali ini masih tergolong tinggi, lantaran masih banyak penonton yang membeli tiket langsung di acara tersebut.
"Kalau penjualan tiket masih bagus ya, terbukti di hari pertama ini banyak yang beli, dan dimungkinkan weekend besok akan semakin meningkat," terangnya.
(wes/wes)
Photo Gallery


0 Response to "Tembang Lawas Andre Hehanusa Warnai Hari Pertama Jazz Gunung"
Posting Komentar