The Adams menggelar konser intim sebagai pesta dari peluncuran album 'Agterplaas' yang digelar di Studio Palem Kemang, Jakarta Selatan pada 6 Maret 2019.
Album 'Agsterplaas' tampaknya menjadi satu hal yang paling dinanti oleh para penggemar The Adams. Sebab, sudah 13 tahun lamanya sejak album terakhir 'v2.05' (2006) dirilis.
Tampaknya The Adams ingin bereksplorasi dan memberikan suguhan yang lain kepada penonton lewat eksperimen panggungnya. Mereka berani 'menabrak' segala pakem-pakem mengenai panggung dan pertunjukan.
Para personelnya, Saleh Husein (vokal, gitar), Ario Hendarwan (vokal, gitar), Gigih Suryo Prayogi (vokal, drum) dan Pandu Fathino (vokal, bas) serta Gina sebagai pengisi kibor tampil di panggung-panggung kecil yang berbeda.
Kelima panggung tersebut tampak mengelilingi ruang pertunjukan. Tatanan panggung yang tak biasa ini tentunya memberikan pengalaman yang lain bagi penonton.
Dalam konferensi pers yang digelar sebelum konser, Ario menerangkan bahwa konsep tersebut sebenarnya adalah perpanjangan dari ruangan studio. Bila di studio para musisi bermain melingkar, hal itu ia terapkan dalam konsep panggungnya. Hanya saja kali ini dalam ruang yang lebih besar.
Saleh Husein juga menambahkan, dengan konsep tersebut, mereka ingin mengikuti ruang-ruang yang ada. "Bukan ruang mengikuti kami," jelasnya.
Pukul 20.00 WIB penonton akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam ruang pertunjukan sebuah intro yang dilanjutkan dengan 'Pelantur' membuka pertunjukan tersebut.
Penonton awalnya nampak bingung dengan konsep panggung yang lain daripada yang lain itu. Mereka tampak canggung dan ragu untuk memutuskan panggung mana yang ingin mereka saksikan atau justru berkerumun di tengah.
![]() |
Sejumlah orang yang lalu lalang menjadi pemandangan biasa di setengah lagu pertama. Rupanya kecanggungan penonton tak berakhir lama, menjelang akhir lagu, para penonton sudah mulai bisa menentukan posisi dan beradaptasi dengan suasana.
Semua tampak mulai menikmati konser, terlebih saat lagu 'Waiting' yang menjadi tembang kedua malam itu dibawakan.
"Masih pads bingung ya mau nonton yang mana? Selamat ya kalian sedang dikerjain," canda Saleh Husein sebelum 'Waiting' dimainkan.
'Esok', 'Lingkar Luar', dan 'Dalam Doa' dari album baru menjadi lagu-lagu yang dibawakan setelahnya.
![]() |
Malam itu, The Adams berinteraksi dengan penonton secara konsisten dan dalam porsi yang cukup. Tidak terlalu sering, namun cukup intensif.
Mereka banyak bercerita mengenai kisah di balik lagu-lagu mereka. Mulai dari 'Lingkar Luar' yang merupakan curahan hati mereka sebagai warga suburban yang tinggal di kota penyangga Jakarta yang berjauhan satu sama lain hingga 'Dalam Doa' yang berkisah tentang kerinduan dengan orang yanh telah meninggal dunia.
Usai lagu 'Dalam Doa', Saleh Husein (Ale) tampak haru di atas panggungnya.
Meski konser ini digelar dalam rangka perilisan album baru, namun tidak semua lagu yang dibawakan malam hari itu adalah lagu baru. Ada sejumlah lagu hits lama yang dibawakan, misalnya 'Halo Beni'.
'Halo Beni' berhasil menghidupkan suasana dan membuat penonton ikut bernyanyi dan penggerakan tubuhny mengikuti nada. Lagu dari album terdahulu itu disusul oleh lagu baru berjudul 'Gelap Malam'.
![]() |
Kejutan datang di tengah-tengah acara. Para personel The Adams kemudian berganti posisi. Mereka bertukar instrumen satu sama lain untuk 'Sendiri Sepi'.
Ale menempati posisi drum, Pandu Fathoni pada gitar, Ario pada bass dan Gigih menempati posisi vokal.
Sayangnya pertukaran unik tersebut hanya terjadi di satu lagu. Sebelum lagu berikutnya, mereka kembali ke formasi sebenarnya.
'Hanya Kau' pun dibawakan. Seperti yang sudah diduga, para penggemar serta merta ikut bernyanyi. Lagu ini memang menjadi salah satu yang paling popular dari The Adams.
'Sinar Jiwa', 'Pesona Pesona' (yang mereka mainkan bersama Turi dari Pendulum), 'Selamat Pagi Juwita' hingga 'Timur' menjadi lagu selanjutnya yanh mereka bawakan.
![]() |
Sebelum memainkan lagu 'Masa-masa' yang menjadi single terbaru dari mereka, The Adams pun meminta para penontonnya untuk melakukan live Instagram bersama.
Setelahnya, mereka mengajak para penonton untuk berpose bersama. "Ini nanti jadi sampul album, tapi mukanya diedit jadi nggak kelihatan ya," canda Ale.
Menjelang lagu terakhir, The Adams kembali mengajak penonton bercanda dengan meminta penonton memohon lagu apa yang ingin mereka dengarkan. Ketika judul 'Just' diteriakan, mereka malah mengelak sambil tertawa dan tidak mengabulkannya.
Mereka malah membawakan 'Konservatif', sebuah lagu pemungkas yang selalu berhasil membuat para penonton ikut bernyanyi.
![]() |
Konser tersebut ditutup dengan ajakan foto bersama kedua kalinya.
Bila dapat disimpulkan, menonton konser The Adams merupakan pengalaman baru yang seru dan tak terlupakan.(srs/dar)
0 Response to "'Tabrak' Pakem soal Panggung, The Adams Eksplorasi Ruang Bersama"
Posting Komentar