Mus Mulyadi, Sang 'Buaya' Legendaris yang Jadi Pionir Keroncong

Jakarta - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Musisi keroncong Mus Mulyadi meninggal dunia.

Ia tutup usia pada umur 73 tahun. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai maestro keroncong. Ia bahkan mendapat julukan 'buaya keroncong'.

Sejumlah lagu keroncong kenamaan pernah dibawakan olehnya, sebut saja 'Kota Solo' , 'Dinda Bestari' , 'Telomoyo', hingga 'Jembatan Merah'.

Mus Mulyadi lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 14 Agustus 1945. Ia merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara pasangan Ali Sukarni dan Muslimah. Salah satu adiknya adalah Mus Muljiono yang juga menjadi musisi.

Ayahnya adalah seorang pemain gamelan. Tak heran bila darah seni mengalir deras di tubuhnya.

Sebelum menjadi penyanyi, ia pernah mengasuh band berisikan belasan perempuan bernama Irama Puspita. Ia menjadi pelatih dari band tersebut.

Video: Penyanyi Keroncong Mus Mulyadi Tutup Usia

[Gambas:Video 20detik]

Ia juga pernah bergabung dengan band Arista Birawa dan Favourite's Band. Ia kemudian keluar dari grup dan memilih bernyanyi solo dalam jalur keroncong pop.

Selain bermusik, Mus Mulyadi juga berakting dalam sejumlah film, di antaranya 'Putri Solo' dan 'Aku Mau Hidup' yang rilis pada 1974.

Selamat jalan, Mus Mulyadi, segala karya dan kenanganmu sebagai legenda keroncong akan selalu kami kenang.

[Gambas:Youtube]


(srs/nkn)

Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 Response to "Mus Mulyadi, Sang 'Buaya' Legendaris yang Jadi Pionir Keroncong"

Posting Komentar