Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya bisa saja Avicii tidak pernah berencana untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Bila sejumlah orang mengatakan Avicii menderita depresi, ayahnya justru mengatakan bahwa DJ asal Swedia tersebut sebenarnya hidup dengan bahagia.
"Teori kami adalah ia tidak pernah berencana untuk bunuh diri, ini lebih semacam kecelakaan mobil. Ia bahagia, ia sangat bahagia dengan musiknya," ungkapnya dikutip dari CNN.
Tapi ayahnya menduga ada masalah yang membuat produser musik bernama asli Tim Bergling itu memutuskan untuk bunuh diri di waktu yang kilat.
"Ketika kamu sangat bahagia atau terlalu bahagia, letaknya tidaklah jauh dari kesedihan. Hal kecil bisa membuatmu begitu sedih dan kehilangan keseimbangan. Aku rasa itu yang terjadi," ujarnya.
Avicii meninggal dunia pada 20 April 2018 di Muscat, Oman pada usia 28 tahun.
Bulan lalu, pihak keluarga merilis album 'TIM' yang berisi lagu-lagu yang dikerjakan oleh Avicii dan belum sempat dirilis.
Pada Maret 2019, keluarga Avicii juga membuat yayasan Tim Bergling Foundation yang bergerak di bidang kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.
Tonton Video Kenang Avicii di Festival Musik, Rita Ora Nangis:
[Gambas:Video 20detik]
|
(srs/tia)
Photo Gallery
0 Response to "Ayah Avicii Bicara Soal Kematian Putranya"
Posting Komentar