Pada gelaran yang berlangsung selama tiga hari ini, tampil sebanyak 104 musisi-musisi berkualitas Indonesia dengan berbagai genre, mulai dari jazz, indie pop, rock, psikadelia, hip hop, soul, bahkan dangdut. Uniknya, festival ini tak hanya mengundang nama-nama besar untuk tampil, namun juga memberikan kesempatan yang sama bagi musisi-musisi lokal dan independent untuk unjuk gigi.
Hujan sempat turun pada sore hari di hari pertama dan kedua, sedangkan berbeda dari dua hari sebelumnya, hari ketiga cuaca terbilang cerah. Penonton yang datang pada hari terakhir pun terbilang lebih ramai.
|
Goognight Electic pun berhasil menghentakkan lantai dansa lewat lagu-lagu elektronik disko yang menyeleneh namun terasa sentimental.
Penampilan manis Payung Teduh yang tenang di District Stage juga turut memukau pengunjung di hari pertama. Hari pertama pun ditutup dengan penampilan Sheila on 7 yang begitu memukau dan penuh energi di panggung Dynamic Stage.
Di hari kedua, giliran sejumlah nama mulai dari Kunto Aji, Bonita & The Hus Band, Sentimental Moods hingga Begundal Lowokwaru yang unjuk kebolehan dengan aksi panggung mereka.
|
Sedangkan hari kedua ditutup oleh penampilan sang raja dangdut, Rhoma Irama bersama Soneta Band yang membayar lunas penantian penonton malam itu. Soneta Band tampil dengan sejumlah lagu yang sudah tak asing di telinga, bahkan oleh yang bukan pendengar dangdut, sebut saja 'Mirasantika', 'Santai', 'Kata Pujangga', hingga 'Begadang'.
Hari ketiga, penampilan Silampukau dan Danilla sukses membuat Gigs Stage di penuhi penonton. Karena keterbatasan tempat, bahkan banyak penonton yang menonton dari luar panggung sambil mengintip ke dalam ruangan.
|
Penampilan menggetarkan hati dari Efek Rumah Kaca juga menjadi penampilan yang perlu digarisbawahi. Malam itu, Efek Rumah Kaca tampil dalam formasi lengkap dan sukses membuat suasana panggung begitu syahdu dan mengharu biru.
|
Festival ini bisa dikatakan memberi harapan baru dan angina segar bagi musik Indonesia, karena pada akhirnya, festival ini mewadahi berbagai genre musik tanpa mengkotak-kotakkannya. Seperti yang beberapa penampil malam itu katakan, Synchronize Fest bukan hanya festival musik, lebih dari itu, ini adalah sebuah pergerakan.
(srs/dar)
Photo Gallery
0 Response to "Synchronize Fest 2016: Harapan Baru Musik Tanah Air"
Posting Komentar