Diskoria, Upaya Serius Angkat Musik Disko Indonesia

Jakarta - Tren musik elektronika belakangan ini menyerbu Indonesia. Sayangnya, musik yang beredar di skena nyaris seragam, yaitu musik EDM lengkap dengan remix-nya yang bising.

Berawal dari hobi mengkoleksi piringan hitam, duo DJ Merdi Leonardo Simanjuntak dan Fadli Aat yang bergabung dalam Diskoria menawarkan hiburan yang lain.

Tidak hanya berbeda, mereka juga datang dengan visi untuk memperkenalkan musik-musik disko Indonesia untuk membuktikan bahwa lagu Indonesia juga layak diputar di klab.

"Waktu itu kami belum bareng, nge DJ di klab masing-masing. Kami melihat, tahun 2008, di salah satu klub di Jakarta Selatan tuh ditulis, ada sticker di DJ booth-nya, 'Dilarang mainin lagu Indonesia'. Waktu itu kami belum mainin lagu Indonesia," ujar Merdi memulai ceritanya.

Nyatanya, larangan tersebut terus menggantung di kepala keduanya dan mengganggu. "Pernyataan itu tuh kayak keinget terus," lanjut Merdi.

Diskoria saat tampil di acara Suara Disko. Foto: Dyah P. Saraswati

Keduanya akhirnya mulai mengumpulkan piringan hitam lagu-lagu Indonesia dan membuat rencana untuk membawakan lagu Indonesia ke klab.

Gayung pun bersambut, tawaran dari Suara Disko datang kepada keduanya di momen yang tepat pada Januari 2015.

"Memang sebenarnya ada niatan kami dulu untuk full set di klab mainin lagu Indonesia semuanya. Pas banget ada yang ngajakin dari Suara Disko," jelas Aat.

Kini ketika semuanya berjalan, ada satu tantangan yang harus dihadapi dua penggawa Diskoria ini. Yaitu bagaimana caranya agar penonton tidak bosan dengan lagu-lagu Indonesia.

Mereka menyadari tidak mungkin membawakan lagu yang itu-itu saja. Tetapi keduanya yakin tidak akan pernah kehabisan lagu karena mereka sepakat bahwa sesungguhnya musik Indonesia sangat lah kaya.

"Kalau materi nggak akan pernah habis sih. Tugas kamu kali yah buat memperkenalkan lagu-lagu dari yang selain yang ada sekarang," ucap Aat.

"Ini PR kami gimana bikin movement ini bisa substain sih. Salah satunya yaitu memperkenalkan hits-hits barunya melalui sisi edukasi. Makanya setiap nge- DJ atau nge-mixtape kami nggak mau yang itu-itu lagi lagunya. Harus ada yang baru lagi," tambah Merdi.
(srs/doc)