Berlangsung di tempat pertunjukan yang tidak terlalu besar tapi nyaman, konser rock kali ini bisa disebut sebagai pertunjukan musik rock yang 'wangi'.
Tidak ada penonton yang moshing atau melompat-lompat brutal sebagai pemandangan pada konser rock pada umumnya. Bangku depan justru diisi oleh kursi-kursi untuk penonton VIP.
Kebanyakan yang hadir adalah orang-orang yang juga telah mendengarkan karya Yockie Suryo Prayogo sejak lama. Ada pula beberapa penonton muda yang tampak menonton sepulang kerja.
Konser dibuka dengan syahdu oleh musikalisasi sebuah sajak berjudul 'Ladangku yang Subur'. Sajak ini ditulis oleh Nano Riantiarno dari Teater Koma.
"Saya akan buka dengan komposisi yang belum pernah direkam tapi sudah pernah dibawakan. Sajak ini tentang asal muasal masyarakat nusantara. Saya mau lewat konser ini, kita dapat berdaya di negeri kita sendiri. Pasar ini milik kita sendiri!" kata Yockie Suryo Prayogo membuka konsernya.
|
Sayangnya, tidak semua lagu bisa dimainkan di dalam konser berdurasi dua jam itu. Ada 15 lagu pilihan yang dibawakan dalam konser semalam. Untungnya, pemilihan lagu tersebut tampaknya cukup tepat, pasalnya penonton terlihat begitu riang malam tadi.
Lagu-lagu yang dipilih dinyanyikan bergantian oleh Nicky Astria, Andy '/rif', Ariyo Wahab, hingga Budi Cilok.
Nicky Astria bernyanyi lagu 'Misteri Cinta', 'Bebas Lepas', dan 'Biar Semua Hilang'. Sedangkan lagu ikonik 'Kehidupan' dan 'Menjilat Matahari' dinyanyikan berdua oleh Ariyo Wahab dan Andy /Rif.
Yockie kemudian sedikit bercerita tentang Kantata Takwa ketika memanggil Setiawan Djody untuk naik ke atas panggung.
"Saya sebenarnya mengundang teman saya di Kantata Takwa lainnya yang masih aktif, (Sawung) Jabo dan Iwan Fals. Tapi Jabo lagi konser di Australia dan Iwan lagi latihan untuk konsernya juga," ujarnya.
"Karena Iwan (Fals) nggak ada, saya minta bantuan seorang penyanyi yang suaranya sangat mirip sama Iwan Fals," sambung Yockie sambil memanggil Budi Cilok.
|
Selanjutnya, Andy '/rif' tampil menyanyikan lagu 'Jurang Pemisah', disusul oleh lagu 'Serasa' yang dibawakan Ariyo Wahab.
Andy '/rif' pun kembali naik panggung setelahnya membawakan 'Maret 1989' dan Budi Cilok yang membawakan lagu 'Kesaksian'.
Yockie Suryo Prayogo tampaknya ingin menutup konser dengan sebuah kenangan manis dan mengajak penonton untuk berdiri dan berdendang.
"Sebagai lagu terakhir, ini lagu yang saya rekam tahun 1977 bersama almarhum Chrisye. Lagu ini sebagai lagu terakhir supaya kita pulang dengan semangat gembira," katanya.
Lagu 'Juwita' pun dibawakan. Ariyo Wahab yang menyanyikannya muncul dari tengah-tengah penonton dan mengajak penonto berdiri untuk bernyanyi bersama.
Sejumlah pengisi acara yang terlibat pun ikut naik ke panggung. Di akhir acara, Yockie pun memanggil Triawan Munaf selaku Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
|
Yockie tertawa, "Listriknya sudah dimatikan," katanya sambil tersenyum kepada penonton. Meski berkata demikian, Yockie akhirnya tetap mengikuti permintaan penonton untuk memainkan dua lagu tambahan yang tidak ada di dalam daftar lagu.
Akhirnya konser 'Yockie Suryo Prayogo in Rock: Menjilat Matahari' ditutup oleh lagu 'Kala Surya Tenggelam' yang dipopulerkan oleh Chrisye.
Konser semalam berlangsung sukses. Sekaligus sebagai pengingat bahwa sejak dulu, musik Indonesia memang kaya raya.
(srs/dar)
0 Response to "Merayakan Karya Yockie Suryo Prayogo dalam Konser 'Menjilat Matahari'"
Posting Komentar