Menghayati Musik Maka Jauh dari Rasa Sakit

Jakarta - Gagasan musik sebagai metode penyembuhan di Yunani Kuno memang direkomendasikan. Bunyi flute bisa menenangkan pasien dengan melodi yang menggairahkan.

Para pasien dengan tingkat depresi tinggi bisa kembali mengatur suasana hati. Penelitian terbaru memperlihatkan, musik tak hanya hiburan tapi juga memotivasi, menenangkan dan juga membantu kita tertidur.

Pemusik berusia 25 tahun yang kini menjadi wirausaha, Joanna Yu juga melihat sendiri metode penyembuhan dari musik, seperti dilansir dari Forbes. Sebagai seorang gadis muda yang tumbuh di Shanghai, ayah Yu menderita gangguan kepribadian, termasuk masalah depresi dan kemarahan.

One good thing about music, when it hits you, you feel no pain.Bob Marley

Yu melihat ada proses yang berkala mengubah ayahnya itu kini tampak lebih bahagia dan lebih tenang ketika musik dilantunkan.

"Ketika itu saya masih kecil, saya juga mencari cara untuk menenangkan suasana hati dan emosinya yang depresi," katanya.


Ia kemudian menyadari bahwa setiap kali ada musik yang dimainkan, raut kebahagiaan muncul di wajahnya. Ada semacam senyuman yang sebenarnya sudah jarang dilihatnya.

Setahun yang lalu, ia mempelajari terapi musik di University of the Pacific. Setelah itu ia meluncurkan Humm.ly, sebuah aplikasi dengan teknik musik yang membantu orang mengatasi masalah kesehatan mental.

"Sebagai mahasiswa terapi musik, bagian dari pendidikan saya terlibat dengan klien beberapa jam setiap minggunya. Saya bisa meliaht efek musik terapi yang kuat pada pasien Alzheimer. Melalui musik, saya berbicara tujuan seperti meningkatkan gerakan motorik halus, gerakan sosial dan ekspresi diri," ungkapnya.
(nu2/dar)


Photo Gallery

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 Response to "Menghayati Musik Maka Jauh dari Rasa Sakit"

Posting Komentar