"Melihat generasi baru, mereka growing up digital. Belum sempat merasakan musik secara live sepenuhnya gitu, sudah masuk ke era mesin. Tanpa mengkritik ya, saya anggap penting, upaya dari signature ini penting karena memperkenalkan mereka dengan produksi-produksi musik yang tidak semata-mata mengandalkan mesin," katanya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
"Sebab beda ya. Mesin itu bunyi bunyinya digital semua. Kalau kita main gitar atau alat musik, itu tekanan dari jari itu beda. Hasil dinamika permainan tangan itu beda. Kalau suara di produksi oleh mesin saja," lanjutnya.
Menurut Candra Darusman, pembuatan sebuah musik selalu spesial. Sama halnya saat dirinya merilis 'Detik Waktu - Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman', album yang dibuat sebagai penghormatan atas karya-karya serta pengabdiannya kepada dunia musik Indonesia.
"Melalui proses yang cukup hangat. Satu persatu dibahas. Pada awalnya mereka (label) membuat angket lagu apa yang membuat masyarakat masih inget," paparnya.
Dari semua lagu yang ada, musisi yang kini sudah berusia 60 tahun itu, hanya memilih 14 lagu untuk masuk ke album tersebut. Tak mudah, Candra Darusman dan tim pun memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu kurang lebih sekitar dua tahun untuk mempersiapkannya.
Tak hanya itu, lagu Candra Darusman yang pernah direkam sebelumnya itu kini dibawakan oleh sejumlah musisi lintas generasi, lintas negara dan lintas genre dengan interpretasi masing-masing yang begitu berwarna dan memiliki ciri khas. Sebagai salah satu bonus, sebuah buah lagu baru juga ditampilkan dan dinyanyikan langsung oleh sang legenda, Candra Darusman.
"Saya merasa bangga dan sekaligus terharu menyaksikan dedikasi para musisi muda telah menghadirkan interpretasi dengan aransemen yang memukau, sehingga karya-karya dapat ditampilkan dengan gaya yang berbeda-beda, tetapi tetap memunculkan 'roh' dari setiap masing-masing lagu," pungkasnya yang sejak 15 tahun terakhir berkarier di World Intelectual Property Organization yang bermarkas di Jenewa dan Singapura.
Dari semua karya Candra Darusman, ada 14 lagu yang terpilih untuk album itu, sebagai berikut.
1. 'Pemuda' (Pertama kali direkam di album Chaseiro 'Pemuda', 1979) - Once, Marcell, Sammy & Addie Ms.
2. 'Kau' (Pertama kali direkam di album Candra Darusman 'Indahnya Sepi', 1981) - Glenn Fredly & Barry Likumahuwa.
3. 'Rintangan' (Pertama kali direkam di album Karimata 'Lima', 1987) - Shili & Adi; Erwin Gutawa.
4. 'Senantiasa' (Pertama kali direkam di album Candra Darusman 'Kekagumanku', 1983) - Andien & Nikita Dompas.
5. 'Lautan Kenangan' (Pertama kali direkam di album Chaseiro '3', 1983) - Maliq & D'essentials.
6. 'Detik Waktu' (Pertama kali direkam di album Karimata 'Karimata', 1989) - Adikara Fardy & Erwin Gutawa.
7. 'Hanya Membekas Kini' (Pertama kali direkam di album Chaseiro 'Pemuda', 1979) - Sheila Majid & Tohpati.
8. 'Kekagumanku' (Pertama kali direkam di album Candra Darusman 'Kekagumanku', 1983) - Afgan & Nikita Dompas.
9. Perkenalan Perdana (Pertama kali direkam di album Candra Darusman 'Kekagumanku', 1983) - Monita Tahalea & Gerald Situmorang.
10. 'Indahnya Sepi' (Pertama kali direkam di album Candra Darusman 'Indahnya Sepi', 1981) - Mondo Gascaro, White Shoes & The Couples Company.
11. 'Ceria' (Pertama kali direkam di album Chaseiro 'Ceria', 1983) - 5romeo & Yovie Widianto .
12. 'Masa ke Masa' (Pertama kali direkam di album Chaseiro 'Pemuda', 1979) - Danilla Riyadi & Sri Hanuraga.
13. 'Dunia Di Batas Senja' (Pertama kali direkam di album Fariz RM 'Panggung Perak', 1981) - Candra Darusman, Fariz Rm & Barry Likumahuwa.
14. 'It's Amazing' (Belum pernah direkam sebelumnya. Pertama kali dibawakan di konser Chaseiro 'Semangat Jiwa Muda', 2015) - Candra Darusman & Addie Ms.
(hnh/dar)
Photo Gallery
0 Response to "Di Era Digital, Candra Darusman Ajak Musisi Muda Bikin Musik Live"
Posting Komentar