Sang Alang Bantah '#2019GantiPresiden' Pesanan Parpol

Foto: dok. Facebook Sang Alang

Jakarta - Penyanyi dan pencipta lagu #2019GantiPresiden, Sang Alang membantah lagunya merupakan pesanan dari pihak tertentu maupun parpol tertentu. Namun dia tak akan ambil pusing jika ada pihak yang menumpang kepentingan menggunakan lagunya.

"Kalau misalkan ada yang numpang kepentingan, ya silahkan saja. Artinya selama saya nggak bertujuan ke sana," ujar Sang Alang saat dihubungi detikHOT melalui sambungan telepon, Kamis (22/5/2018).

Sang Alang bersikeras bahwa '#2019GantiPresiden' murni lahir dari curahan hatinya sebagai rakyat. Ia pun mengaku dirinya tidak suka ikut berpolitik.

"Ini kan sebenarnya kegelisahan saya sebagai rakyat, tapi kan ada yang 'numpang' mbak jadinya. Saya nggak merasa ini pesanan siapapun, nggak ada, saya nggak kenal (orang-orang dari partai politik). Saya nggak suka politik, tapi saya sebagai rakyat, saya juga petani -- setiap Sabtu dan Minggu saya bertani -- itu kegelisahan itu ada, ya saya sampaikan," terangnya.

detikHOT mencoba menegaskan kembali pertanyaan sebelumnya, apabila suatu hari lagu tersebut digunakan untuk kampanye sebuah partai politik, apakah ia akan merasa keberatan? "Akan saya pertimbangkan," jawabnya kemudian.

Perihal lagu tersebut, menurutnya '#2019GantiPresiden' viral sebelum waktunya. Ia menegaskan bahwa lagu tersebut belum resmi ia rilis. Sang Alang mengatakan, ia memang sempat berencana akan mengeluarkan lagu itu pada 16 Mei 2018, namun niatan tersebut ia urungkan melihat berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia, salah satunya adalah aksi teror bom.

Ditambah lagi, meski mengaku tidak berpolitik, ia nyatanya menyadari ada unsur politis dalam lagunya. Sehingga ia enggan mengeluarkannya dalam momen bulan Ramadan.

"Nah 16 kan, nah karena ada peristiwa-peristiwa bom itu jadi saya mundurin. Memang benar rencanannya itu, setelah ada keramaian itu, saya mundurin. Sama lagi bulan puasa saya nggak etis lah ngomongin politik karena ini bulan Ramadan," ungkapnya.

Kendati lagu tersebut telah keluar lebih dulu sebelum yang ia rencanakan, apakah Sang Alang merasa dirugikan?

"Saya sih tadinya sempet berpikir seperti itu. Tahu-tahu udah kerilis, itu kan sebneernya kecewa, berati kan hak ekonomi saya hilang (royalti dan lain sebagainya), tapi udah lah sudah takdir harus saya terima dengan lapang dada," tuturnya lagi.

(srs/ken)