Menjadi Drummer Tak Harus dalam Sebuah Band

Jakarta - Rupanya bagi para anggota Indonesian Drummers, menjadi seorang drummer tak harus berada dalam sebuah band. Menurut mereka, ada banyak hal yang ditempuh untuk menjadi seorang drummer yang dikenal masyarakat.

Hal itu diungkapkan oleh Konde dari Samsons, Gusti Hendy dari GIGI, Brian dari Sheila on 7, Sandy dari PAS Band, dan Uzie dari The Angels Percussion saat bertandang ke kantor detikHOT di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Kalau gue sih ngerasanya, pemain drum yang menentukan dirinya sendiri itu kan mereka. Jadi intinya gini, gue mau jadi pemain drum yang berada di sebuah band, ya berarti bener-bener harus buat list yang akan gue lakukan kalau ada di sebuah band bagaimana. Ada orang yang pengen gue jadi solois drummer gitu, itu apa list mereka yang harus mereka lakukan. Gue mau jadi recording drummer, session player, tahapannya menurut gue sih beda-beda sih, ada yang mau jadi guru aja. Ada banyak banget," tutur Gusti Hendy kepada detikHOT.

Dari semua pilihan tersebut, Hendy pun mengutarakan bahwa hal-hal yang harus dilakukan dan dipelajari pun berbeda-beda. Seorang drummer, baginya, harus sudah mengetahui sedari dini tujuannya.

"Jadi hal-hal yang dituju untuk pemain drum, next-nya kalo emang dia udah mau profesional harus emang udah ditentuin sama dia. Kalau gue, Konde, Brian senengnye emang jadi drummer di sebuah band. Terus apa aja list-nya gitu. Ya gue berkarya, gue menyadari hal yang berhubungan sama industri, apa segala macem," terang Hendy.


Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Konde. Menurutnya bisa saja ada seorang drummer yang mahir di satu bidang namun kurang di bidang lainnya. Ada pula yang menguasai semuanya. Ia juga mencontohkan, bisa jadi ada yang justru mampu mengembangkan muridnya ketika melakukan proses pengajaran.

"Jadi ya bisa aja ada yang wah ini kalau solo nggak bisa, tapi kalo ngisi rekaman enak banget. Jadi ya belum tentu sama, karena karakternya beda-beda. Ada yang jago main solo drum karena bisa aja dia memang dikhususkan untuk jadi solois drummer, jadi teknik dan segala macemnya dia menguasi perfect itu juga bisa," ujarnya.

Namun bagi Konde, untuk drummer yang memilih berada di dalam satu band pun, seharusnya tidaklah berlaku egois dan harus mampu berkompromi dengan personel lainnya.

"Kalau buat gue, drummer band yang jago itu, yang dia berada di satu band tapi dia bisa bikin musik yang enak. Karena itu adalah filosofi ya, kalau lo bicara soal band, itu nggak bisa dilihat satu-satu ya, ada kebersamaannya. Nggak bisa, wah ini jago banget drummernya, tapi kok gitarisnya biasa aja. Jadi menurut gue gitu, yang bisa dia me-manage egonya, me-menage dirinya untuk menciptakan sebuah porsi yang pas, itu keren," kata Konde.


Sejumlah drummer akan berbagi ilmu dan pengalam dalam acara bertajuk Kumpul ID. Acara tersebut diprakarsai oleh Indonesian Drummers dan detikcom.

Kumpul ID akan berlangsung di Kuningan City, Jakarta Selatan pada 29 dan 30 Juni 2018. Barasuara, ILP, Nev+, Eno 'NTRL', Abah Andris, hingga Dua Drum dijadwalkan turut memeriahkan acara tersebut.
(srs/dar)


0 Response to "Menjadi Drummer Tak Harus dalam Sebuah Band"

Posting Komentar