Kurt Cobain dan November 1993 yang Misterius

Jakarta - 18 November 1993 adalah panggung besar terakhir Kurt Cobain bersama Nirvana yang melegenda itu. Dia menyanyikan sejumlah hits dan mengcover lagu beberapa musisi yang mempengaruhinya seperti David Bowie dan In the Pines. Tidak dalam format ugal-ugalan dan sound noise yang rusuh seperti biasa. Kurt kala itu tampil agak rapi dengan cardigan hijau nenek-nenek dengan gitar akustik kidalnya.

Sementara Dave Gorhl dan Krist Novoselic juga tak kalah anteng dengan sweater dan rambut lebih tersisir bahkan sang drummer memutuskan mengikat rambutnya jadi kuncir kuda, juga bukan dengan stik drum biasa. Dave memilih stik halus kuas, yang mungkin ia pakai sekali-kalinya dalam konser.

Nirvana bermain dengan duduk rapi dan balutan busana kasual. Konser Unpplugged di New York itu tak disangka menjadi penampilan akhir Kurt Cobain yang benar-benar dalam suasana intim. Memang ada beberapa perfomance lagi, tapi itu tidaklah sespesial Unplugged ini bagi band asal Aberdeen tersebut.

Kurt kemudian lebih banyak menghilang setelah konser itu. Dia lebih banyak bolak-balik rehabilitasi ketimbang mengisi tur atau wawancara di akhir 1993.

November masa itu sampai akhirnya berganti tahun, hari-hari Kurt penuh siksaan. Penyakit perutnya semakin menjadi, dan obat-obatan jadi pelarian paling efektif.

Cerita kemudian mengarah ke peristiwa paling getir dalam hidup sang frontman. Kurt mengembuskan napas terakhir pada 5 April 1994 di kediamannya setelah 'buron' karena menghilang dari pusat rehabnya. Setelah meregang nyawa ia baru ditemukan tiga hari kemudian.

Sedikit mengulas lagi detik-detik di kematian pentolan Nirvana ini 24 tahun lalu. Setelah kabur dari pusat rehabilitasi ketergantungan obat di Exodus, California Kurt Cobain menjalani hari-hari tanpa bisa terdeteksi keluarga dan rekan-rekannya.

Penyanyi dengan penyakit perut kronis itu sempat naik taksi mencari senjata laras panjang Remington 11, yang nantinya ia pakai untuk bunuh diri. Kurt Kembali ke kediamannya di Aberdeen, Washington DC. Ia berhasil mengelabui sang istri, Courtney Love dan penjaga rumahnya.

Dikutip dari buku biografinya, 'Heavier Than Heaven', jelang ajalnya, Kurt sempat mondar-mandir setelah tiba di rumah. Di dapur ia mengambil sekaleng rootbeer merek Braq's.

Di dalam ruangan di lantai atas, Kurt diketahui membawa sekotak heroin, rootbeer, handuk dan senjata. Hari itu, 5 April 1994, pagi buta dan basah menyapa Kurt. Hingga keputusan mengakhiri nyawanya memang benar-benar ia lakukan. Napas Kurt makin berat. Setelah menulis banyak kata di secarik kertas, akhirnya kalimat pamungkas pun hampir mengakhiri wasiatnya yang ia titipkan ke teman khayalannya bernama Boddah.

Kurt yang teler tanpa ragu mengambil senjata laras panjangnya dan merapikan tas senapannya. Sesaat Kurt sempat kembali ke wastafel untuk memasak heroinnya. Ia kembali bersandar dan menghabiskan rokok serta rootbeer di genggaman. Matanya mengarah ke jendela yang mendung dan lembab. Pada 5 April 1994 pagi buta, Kurt menondongkan senapan ke rongga ke mulutnya. Dan pergi selama-lamannya.

Sisa abu Kurt ditanam di depan pohon willow di depan rumah. Pada 1999, anak semata wayangnya, Frances akhirnya menyebarkan abu ayahnya di sungai McLane sembari diiringi doa seorang biksu.

Kurt penganut Jainisme. Sebagai orang yang lahir di keluarga Katolik, Kurt bukan orang yang taat. Di masa remaja, dia pernah menjadi Katolik yang taat. Di masa itu juga Kurt berhenti ngedrugs. Tapi itu cuma sementara. Dia bahkan berkali-kali meragukan pendiriannya ssampai akhirnya ia mengangut Jainisme, ajaran Dharma yang memicu kontroversi.

Hal itu juga terbukti karena sebagian kecil abu Kurt juga sempat disemayamkan sang istri, Courtney Love ke wihara Buddha Namgyal, Itacha, New York.

Kurt pergi untuk selama-lamanya di usia 27 tahun. Dan kini dia adalah salah satu legenda musik rock paling berpengaruh.

Axl Rose 'Guns N Roses' mungkin pernah berseteru hebat dengan Kurt, tapi bagi generasi Matt Bellamy 'Muse' dan Jared Leto '30 Second To Mars', pendiri Nirvana ini adalah kiblat.
(kmb/nu2)


Photo Gallery

Related Posts :

0 Response to "Kurt Cobain dan November 1993 yang Misterius"

Posting Komentar