Melihat persoalan tersebut, Synchronize Fest tahun ini juga mulai beralih pada energi yang terbarukan. Untuk listrik di panggung, mereka tak lagi menggunakan genset.
Bekerjasama dengan PLN, Synchronize Fest menggunakan energi listrik dari bank daya (power bank) untuk mengaliri listrik ke panggung.
"Kami di tahun sebelumnya menggunakan genset, cuma genset kan menggunakan solar, kalau kita lihat background ke belakang, dia diambil dari bahan bakar fosil, di situ bertabrakan dengan konsep green movement kami," jelas Festival Director Synchronize Fest, David Karto.Nantinya, di setiap panggung akan ada satu bank daya (power bank) untuk memenuhi kebutuhan aliran listik. Total ada 1 juta watt daya yang dapat dipergunakan.
Tak hanya perihal penggunaan energi untuk panggung, David Karto juga mengajak penontonnya untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ke Synchronize Fest dengan menyediakan lahan parkir sepeda.
"Mereka yang kebetulan senang bersepeda, kenapa nggak? Kami mencoba membuat parkiran yang bagus, nanti ada yang akan membantu mengatur flow perparkiran sampai penyimpanan barang teman-teman yang naik sepeda, misalnya helm, baju ganti dan lain-lain," ujar David.
Upaya pengurangan penggunaan kendaraan bermotor pribadi tak hanya dilakukan oleh Synchronize Fest saja. Tahun ini, Hodgepodge Superfest juga bekerja sama dengan TransJakarta untuk memfasilitasi penonton yang ingin menggunakan kendaraan umum.
PT TransJakarta akan menghadirkan bis listrik dari Halte Ancol ke Eco Park Ancol (tempat berlangsungnya Hodgepodge Superfest). Bis tersebut dapat diakses secara gratis dan beroprasi sejak acara dimulai hingga selesai.
Simak Video "Konser 'Dekade' Pecah Abis, Afgan Pamit!"
[Gambas:Video 20detik]
(srs/dar)
Photo Gallery
0 Response to "Selain Kurangi Sampah, Festival dan Konser Musik Juga Sebaiknya Hemat Energi"
Posting Komentar