"Kalau istri saya bilang, 'Lo mah cuma bisa main drum'. Ya, memang benar. Cuma efek dominonya (harus) banyak," tutur Gilang Ramadhan kepada detikHOT saat ditemui di sela-sela acara Kumpul ID yang berlangsung di Kuningan City, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
"Di mana-mana saya tuh kayak, drum, drum, drum. Saya bisa ngobrol sama presiden atau menteri ya karena saya main drum," tambahnya.
Gilang Ramadhan pun mendirikan sekolah drum. Hingga kini, ada sejumlah cabang sekolah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Muridnya terdiri dari berbagai usia, yang termuda masih berusia dua tahun.
Gilang Ramadhan saat tampil di Kumpul ID. Foto: Nugraha Rodiana
|
Ia pun mempelajari apa kegunaan dan makna drum selain sebagai alat musik. Dari hasil risetnya itu, Gilang Ramadhan menemukan bagaimana belajar musik dapat membentuk emosianal dan psikis seorang anak. Bahkan bisa menjadi terapi.
"Ada hal-hal lain yang memang memberikan pengertian, emotion, passion," ungkapnya. "Ternyata kemampuan itu seharusnya diasah sedini mungkin yaitu umur 2 tahun. So, sehingga kita bisa mengasah otak kanannya dan otak kirinya," tambahnya.
"Kebetulan drum itu kan mengaktifkan semua saluran motorik, kaki, semua bergerak, telinga, mata, semua aktif. So, kalau dia aktif semua bergerak," sambungnya lagi.
Tidak hanya menganjar anak di usia dini untuk memaksimalkan potensinya. Gilang Ramadhan juga mengajar drum untuk anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya anak dengan down syndrome. Ia bahkan memiliki tim instruktur tersendiri untuk menjadikan latihan bermain drum sebagai terapi.
Apa yang ia lakukan pun membuahkan hasil. Ia sempat mengalami sebuah peristiwa yang mengharukan. Suatu hari, ia didatangi oleh seorang ibu. Dengan menangis, ibu tersebut mengucapkan terima kasih kepada Gilang Ramadhan.
"Murid saya itu, ibunya nangis, terima kasih, karena anak saya sekarang sudah bisa pulang sendiri dari sekolahnya. Signifikannya kayak gitu. Udah bisa ngobrol, udah lebih bisa mendengarkan pengutaraan orang tuanya," ceritanya.
"Saya tuh layernya bener-bener saya tarik, ini maknanya drum untuk manusia tuh apa sih. Seneng aja sih kayak gini-gini. It makes me young," katanya.
Mendirikan Indonesian Drummers
Selain mendirikan sekolah, Gilang Ramadhan pun ingin agar para drummer dapat berserikat. Tak hanya ingin membuat wadah agar para drummer di Indonesia bisa berkumpul, ia juga membuat Indonesian Drummers sebagai yayasan.
"Hidup saya ini di drum. Jadi saya memaksimalkan untuk refleksi ke diri sayanya juga untuk semangat dan meningkatkan kira-kira ada hal-hal apa aja yang dibutuhkan di Indonesia," jelasnya.
Tujuan dari didirikannya yayasan tersebut awalnya ingin memberikan beasiswa untuk mereka yang piawai bermain drum. Ia pun mengatakan, Indonesian Drummers adalah satu-satunya perkumpulan drummer berbasiskan yayasan yang ada di dunia.
"Ya saya berpikirnya kalau bisa membantu, ada hal dalam hidup yang giving back to community kan. Ya itu harus diciptakan, nggak earn money saja," ujarnya.
Hingga kini, Indonesian Drummers telah genap berusia 8 tahun. Kepengurusan paguyubannya pun telah Gilang Ramadhan serahkan pada Konde, penggebuk drum dari band Samsons.
(srs/nu2)
Photo Gallery
0 Response to "Gilang Ramadhan dari Drum untuk Dunia"
Posting Komentar