Turut masuk dalam daftar pengisi acara, mereka mengakui lip sync dilakukan atas permintaan penyelenggara. Hal itu dikarenakan adanya kendala teknis yang tidak memungkinkan mereka untuk bernyanyi secara langsung.
"Kalau gue, jujur saja memang lip sync karena untuk keperluan teknis," ujar Audrey saat bertandang ke kantor detikHOT di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).
"Karena untuk memastikan semua 100 persen berjalan lancar itu sulit. Itu salah satu cara untuk memberikan yang terbaik. Jadi bukan lip sync karena kami malas-malasan, bukan," terang Cantika menambahkan.Para personel GAC sepakat bahwa meskipun sudah merekam suara, mereka tetap berlatih dengan sungguh-sungguh. Mereka juga menerangkan, adanya risiko sinyal yang bertabrakan dapat membuat suara benar-benar tidak terdengar.
"Daripada mic-nya nggak nyala, daripada nggak keluar segalanya atau segala macam," urai Cantika.
Selain karena perkara sinyal frekuensi pada perangkat yang digunakan oleh para pengisi acara, besarnya tempat berlangsungnya acara juga menjadi alasan mengapa panitia memberikan arahan agar para pengisi acara melakukan lip sync.
"Karena itu kan gede banget kan, itu akan sound-nya, kalau kita berdiri dimana itu pasti beda kedengerannya. Malah bisa jadi timing-nya nggak tepat. Karena yang kita dengerin itu musiknya darimana gitu. Makanya emang risky banget," jelas Gamal.
Di luar itu, ketiganya sepakat pada akhirnya hal itu bukanlah sesuatu yang penting lagi. "Yang penting adalah hatinya gimana ketika kami menyanyikan lagu itu," kata Gamal.
(srs/nu2)
Photo Gallery


0 Response to "Lip Sync di Acara Asian Games Jadi Soal, GAC: yang Penting Hatinya"
Posting Komentar