Gagalnya Genre Terpopuler Berjaya di Grammy

Di awal tahun, Nielsen Music merilis data bahwa total konsumsi musik pada 2017 meningkat sebanyak 12,5 persen. Dari keseluruhan data, ada setidaknya 24,5 persen disumbang oleh genre hiphop dan R&B.

Hal tersebut berarti, di tahun lalu, hiphop menjadi musik yang paling popular di Amerika Serikat. Dikutip dari Billboard, untuk pertama kalinya, hiphop menjadi genre yang lebih besar dibandingkan rock.

Namun rupanya segala kebesaran genre hiphop gagal kembali dirasakan pada salah satu ajang perayaan musik paling bergengsi di dunia, Grammy Awards.

Di usianya yang ke-60, untuk pertama kalinya nominasi Grammy Awards didominasi oleh penyanyi dan musisi dengan kulit berwarna. Serentetan nama, sebut saja Bruno Mars dengan '24K Magic', Childish Gambino dengan 'Awaken, My Love!', Jay-Z dengan '4:44', Kendrick Lamar dengan 'Damn' dan Lorde 'Melodrama'.

Awalnya ada harapan dari Grammy Awards tahun ini. Bukan hanya karena didominasi oleh nominasi yang beragam, acara ini juga memberikan panggung bagi Camila Cabello untuk memberikan pidato mengenai imigran.

Camila Cabello ketika membacakan pidato tentang imigran.Camila Cabello ketika membacakan pidato tentang imigran di Grammy Awards 2018. Foto: Kevin Winter/Getty Images for NARAS

Seperti yang telah diketahui, keberadaan hiphop sangat erat kaitannya dengan keberadaan kaum kulit berwarna. Lirik-lirik yang mereka tulis dalam sebuah lagu rap kebanyakan adalah curahan dan kritik sosial dari diskriminasi yang mereka rasakan.

Sayangnya, genre hiphop rupanya gagal mendominasi di kategori utama. Tiga dari empat kategori utama justru dimenangkan oleh Bruno Mars.

Grammy Awards 2018 memilih untuk memenangkan album funk dengan pengaruh nuansa retro tahun 80-an dan 90-an dibandingkan sejumlah kompetitor dengan album hiphop yang progresif yang dipenuhi dengan lirik politis.

Jay-Z dengan album '4:44' sebenearnya memperoleh delapan nominasi, namun tidak satu pun piala berhasil dibawa pulang olehnya. Kendrick Lamar memang berhasil memperoleh sejumlah piala, namun ia gagal pada kategori utama.

Jay Z, Beyonce, dan anaknya di Grammy Awards 2018.Jay Z, Beyonce, dan anaknya di Grammy Awards 2018. Foto: Getty Images

Apakah Grammy mencoba bermain aman untuk tidak memenangkan mereka yang memiliki lirik vokal?

Jika Grammy memilih berada di jalur aman, rasanya absennya Lorde di panggung malam penganugerahan acara tersebut menjadi masuk akal. Tahun ini, Lorde menjadi satu-satunya nominasi Album of the Year yang tidak menjadi pengisi acara.

Sebelumnya, penyanyi asal Selandia Baru tersebut memang menuai kontroversi terkait batalnya ia tampil di Tel Aviv. Lorde bahkan sempat menghiasi sebuah halaman iklan di sebuah surat kabar dan dijuluki fanatik.

Lorde menuliskan pesan feminisme di gaun yang ia kenakan ke Grammy Awards 2018.Lorde menuliskan pesan feminisme di gaun yang ia kenakan ke Grammy Awards 2018. Foto: dok Instagram

Terlepas dari kontroversi batalnya konser Lorde, Grammy tidak hanya dianggap main aman. Perhargaan ini juga dianggap kurang adil bagi perempuan.

Meski sejumlah mawar putih dikenakan oleh para tamu Grammy sebagai bentuk solidaritas untuk korban kekerasan seksual dan bagian dari kampanye #TimesUp dan #MeToo, Grammy justru dianggap seksis. Bahkan tanda pagar #GrammySoMale menjadi trending di Twitter pada hari pembacaan pemenang.

Sedikit sekali nama perempuan di dalam nominasi. Dari 86 kategori, hanya ada 17 yang diisi oleh penyanyi perempuan ataupun group dengan perempuan sebagai pentolannya. Alessia Cara juga menjadi satu-satunya perempuan yang menang di kategori utama.

Padahal sebelumnya, mengutip The Guardian, James Corden berpikir bahwa Grammy Awards tahun ini akan menjadi momen pergerakan.

The Recording Academy memang memberi ruang kepada Kesha untuk tampil. Seperti yang diketahui, Kesha sempat mengelami kekerasan fisik dan seksual dari mantan produsernya, Dr Luke.

Kesha tampil di Grammy Awards 2018. Kesha tampil di Grammy Awards 2018. Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Di ajang tersebut, Kesha tampil memukau bersama dengan Camila Cabello, Cyndi Lauper, Julia Michaels, dan Andra Day sebagai penyanyi latar. Kesha bahkan sempat menangis dipelukan para penyanyi latarnya.

Sayangnya, meski penampilannya dianggap sebagai salah satu momen terbaik di Grammy Awards tahun ini, Kesha malah kalah dari Ed Sheeran baik dalam kategori Best Pop Solo Performance maupun Best Pop Vocal Album.

Entah benar ataupun tidak tuduhan yang dialamatkan pada penyelenggara Grammy Awards, yang pasti semua insan musik berharap penyelenggaraan Grammy Awards di tahun selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi.

0 Response to "Gagalnya Genre Terpopuler Berjaya di Grammy"

Posting Komentar