Aksi protes tersebut disebut Pussy Riot sebagai 'polisi memasuki permainan'.
Ada beberapa tuntutan dalam aksi simbolis, dan politis, tersebut. Di antaranya adalah pembebasan tahanan politik dan memperbolehkan adanya kompetisi politik.
Dalam surat terbuka yang mereka edarkan di Twitter, Pussy Riot menjelaskan bahwa masuknya 4 orang berseragam polisi ke lapangan ingin menunjukan betapa sewenang-wenangnya para polisi di Rusia.Mereka juga menyebutkan dua tipe polisi, ada yang bertipe duniawi, tipe polisi inilah yang mereka kritisi, dan adapula yang memiliki sifat surgawi.
Terdapat 6 tuntutan Pussy Riot dalam aksi tersebut. Mereka menuliskannya di akun Twitter-nya. Di antaranya adalah:
1. Membiarkan tahanan politik bebas.
2. Berhenti memenjarakan orang karena "suka".
3. Mengenyahkan penangkapan ilegal dalam aksi.
4. Memperbolehkan adanya kompetisi politik.
5. Tidak membuat-buat tuduhan kriminal dan membiarkan orang dalam penjara tanpa alasan.
6. Menjadikan polisi bersifat duniawi menjadi polisi dengan sifat surgawi.
NEWS FLASH! Just a few minutes ago four Pussy Riot members performed in the FIFA World Cup final match โ "Policeman enters the Game"https://t.co/3jUi5rC8hh pic.twitter.com/W8Up9TTKMA
โ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ (@pussyrrriot) July 15, 2018
(srs/nu2)
Photo Gallery


0 Response to "Sampaikan Protes di Final Piala Dunia, Ini Tuntutan Pussy Riot"
Posting Komentar