Menurut penelitian tersebut, YouTube dianggap sebagai aplikasi yang paling sering digunakan orang untuk mendengarkan musik. Dari 52 persen orang yang mendengarkan musik melalui layanan video, total ada 47 persen orang menggunakan YouTube untuk mendengarkan musik.
Sisanya, 28 persen orang mendengarkan musik lewat layanan streaming audio secara berbayar (berlangganan) dan sisanya 20 persen mendengarkan musik secara gratis di layanan streaming audio.
Yang disayangkan, karena YouTube memungkinkan penggunanya untuk mengunggah sendiri videonya, uang yang diperoleh darinya pun tak sepenuhnya kembali ke komunitas musik.Sebagian perbandingan, jika pemilik hak lagu memeroleh 20 USD dari Spotify, sedangkan YouTube hanya memberikan 1 USD.
Perpustakaan lagu yang lengkap dan akses gratis untuk mendengarkan lagu di YouTube pun akhirnya membuat 35 persen pendengar musik memilih untuk tidak berlangganan pada layanan audio streaming mana pun.
Menurut Chief Executive IFPI, Frances Moore, permasalahannya penelitian itu menunjukan adanya ancaman pelanggaran hak cipta dan gagalnya musisi mendapatkan kompensasi yang layak dari karyanya.
"Perusahaan rekaman memang bekerja dengan mitra mereka untuk terus mengembangkan bagaimana musik dapat dinikmati lewat cara-cara yang beragam, (perusahaan rekaman) memastikan bahwa musk dapat terus berlanjut seiring dengan perjalanan industrinya," ujarnya dikutip dari Variety pada Kamis (11/10/2018).
Ilustrasi Spotify. Foto: Rachman Haryanto
|
"Akan tetapi laporan ini juga menunjukan ancaman yang tengah di hadapi komunitas musik, yakni pelanggara hak cipta digital dan kegagalan tercapainya komensasi yang adil (untuk para musisi dan pencipta lagu) dari layanan berbasiskan unggah-pengguna (pengguna dapat mengunggah lagu sendiri)," sambungnya.
Penelitian tersebut berdasar pada survei yang dilakukan pada orang berusia 16-64 tahun dari negara Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Mexico, Belanda, Polandia, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.
China dan India juga diikutkan dalam survei namun pihak meneliti menyimpulkan bahwa hasil dari dua negera tersebut tak bisa diikutkan sebagai representasi dari pendengar musik secara global.
Selain merilis data lewat layanan mana saja pendengar musik menikmati lagu-lagu, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa rata-rata orang mendengarkan musik selama 2,5 jam per hari dengan rata-rata 17,8 jam per minggu.
Jumlah itu jika dirinci lagi 86 persen orang mendengarkan musik melalui layanan streaming dengan 75 persen yang mendengarkan lewat telepon genggam.
Secara global, 66 persen pendengar musik mendengarkan lagu di perjalanan dalam mobil sedangkan 54 persen mendengarkan lagu saat berangkat sekolah atau bekerja dari kota penyangga ke kota utama.
40% Pendengar menikmati musik saat bekerja atau belajar dan 19 persen mendengarkan musik sebagai pengantar tidur.
Untuk genre yang didengarkan, pop masih mendominasi dengan 64 persen, diikuti dengan rock 57 persen, EDM 32 persen, soundtrack 30 persen, dan hip hop/rap 26 persen.
(srs/nu2)
Photo Gallery
0 Response to "YouTube Dominasi Musik di Era Streaming"
Posting Komentar