Lika-liku Sari Koeswoyo Mencari Keadilan Royalti untuk Sang Ayah

Jakarta - Bagi musisi yang karya-karyanya populer sebelum adanya lembaga, kebijakan sekaligus kesadaran mengenai hak atas kekayaan intelektual (HAKI), mengelola royalti bukanlah hal yang mudah.

Sebab, kebanyakan dari label rekaman pada masanya membeli putus lagu-lagu yang diciptakan oleh para penulis lagu.

Hal tersebut dirasakan oleh Sari Koeswoyo. Putri dari Yok Koeswoyo itu mengaku kerap mengalami royalti yang diberikan secara tersendat-sendat.

Sebagai salah satu personel Koes Plus, Yok Koeswoyo memilik banyak karya yang meliputi hak cipta dan hak terkait. Dalam salah satu sesi di Konferensi Musik Indonesia (KAMI), Sari menuturkan pengalamannya.

"Untuk royalti secara general, memang di awal 70-an tidak ada. Jadi apa yang mereka dapatkan adalah hasil beli putus, selesai. Uang besar yang mreka dapatkan adalah dari roadshow," buka Sari.

Ia lalu mengatakan bahwa kondisi perlahan berubah sejak munculnya lembaga yang menaungi hak cipta. Akan tetapi, musisi yang dapat menagih royali melalui lembaga tersebut hanyalah mereka yang terdaftar sebagai anggota.

"Semua berjalan dengan cukup baik memang setelah Papa (Yok Koeswoyo) menjadi anggota," sebut Sari.

Pendistribusian royalti, menurut Sari, juga tak melulu berjalan lancar. Beberapa kali perombakan organisasi di lembaga tempat Yok terdaftar membuat royalti terkadang ikut tersendat.

Namun ia menyebutkan, kondisi di masa sekarang sudah jauh lebih baik dari di masa lalu ketika kesadaran mengenai hak cipta masih sangat kurang.

Sari melihat, saat ini, keluar masuknya uang royalti telah tercatat dengan cukup baik dan laporannya diterima oleh pencipta lagu atau ahli warisnya secara berkala.

"Ketidaktahuan musisi tua benar-benar membuat mereka tidak sejahtera. Konteks hari ini lebih jauh baiknya, karena ada laporannya," terang Sari.

Sari ingat betul ketika awal masa digitalisasi musik dimulai, saat itu, lagu Koes Plus begitu mudah dibajak dan disebarluaskan.

Ia dapat dengan mudah menemukan video dan lagu-lagu Koes Plus diunggah di YouTube dan bisa dimonetasi akan tetapi dia dan keluarganya tidak menerima sepeserpun daripadanya.

"Bisa dilihat berapa banyak lagu Koes Bersaudara yang ada di YouTube, ada yang bentuk satu album, ada yang diketeng satu-satu dan semua dimonetasi dan kami tidak menerima apapun," ungkapnya.

Saat ini, Sari mengatakan, video akun-akun yang mengunggah lagu dan memonetasi tanpa izin telah bisa diturunkan. Meski kondisinya lebih baik, Sari menegaskan bukan berari sudah sempurna.

"Harapan saya supaya bisa lebih transparan mengenai royalti. Musisi, baik yang terdaftar dan tidak terdaftar, bisa mengakses royalti yang sudah dikolek, yang belum dikolek dan yang sudah dikumpulkan," ucapnya.

"Karena sebagai musisi, kami kerja keras untuk karya kami, kami hanya ingin tahu, hasilnya kemana saja," ujarnya lagi.

Lika-liku Sari Koeswoyo Mencari Keadilan Royalti untuk Sang Ayah

Simak Video "Pemerintah Minta Pemilik Software Daftarkan Hak Cipta"
[Gambas:Video 20detik]
(srs/tia)


0 Response to "Lika-liku Sari Koeswoyo Mencari Keadilan Royalti untuk Sang Ayah"

Posting Komentar