Tentunya penonton yang hadir berharap sang vokalis, Cholil Mahmud, akan kembali bernyanyi malam itu layaknya setahun yang lalu. Namun rupanya harapan penonton tidak terjadi.
Alih-alih bernyanyi dihadapan penonton, Cholil justru mengirimkan video permohonan maaf karena tidak bisa hadir. Posisi Cholil pun digantikan oleh Ade Paloh dari Sore.
Lagu 'Pasar Bisa Diciptakan' pun menjadi lagu pertama yang dikumandangkan. Seperti halnya yang selalu terjadi di tiap pertunjukan Efek Rumah Kaca, para penonton telah bernyanyi sejak lagu pertama.
'Hujan Jangan Marah', 'Banyak Asap di Sana', 'Debu-debu Berterbangan', 'Balerina', dan 'Kamar Gelap' menjadi lagu selanjutnya yang dibawakan oleh Efek Rumah Kaca dengan Ade Paloh sebagai vokalinya.
Tidak terlalu banyak gimmick dan percakapan yang terjadi di atas panggung. Menariknya, Ade Paloh bisa membawakan lagu-lagu milik band yang kerap menyuarakan isu sosial tersebut dengan apik.
Cholil Mahmud kembali tampil di layar dan masuk lah Iga Massardi. Giliran pentolan Barasuara ini yang ambil bagian menjadi vokalis band yang kerap disingkat menjadi ERK ini.
Iga Massardi membawakan lagu 'Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa' yang juga pernah ia bawakan pada konser tunggal Efek Rumah Kaca bertajuk 'Tiba-tiba Suddenly Konser'.
Setelah Iga, giliran Robbi dari band Navicula yang menyanyikan lagu 'Di Udara'. Lagu tersebut tetap terasa gahar dibawakan oleh vokalis band asal Bali tersebut.
Nuansa manis tiba-tiba hadir mana kala Arina dari Mocca membawakan lagu 'Desember' yang ikonik. Arina mampu memberikan ruh lain dari lagu tersebut. Percampuran antara vokal Arina yang empuk dan musik ala Efek Rumah Kaca.
Dua lagu terakhir dibawakan kembali oleh Ade Paloh. Lagu 'Sebalah Mata' dan 'Cinta Melulu' sukses menutup penampilan Efek Rumah Kaca malam itu.
Jika ada pemandangan menarik yang cukup mengharukan, di tempat penonton, dari kejauhan nampak Adrian Yunan menikmati pertunjakn tersebut dan ikut bernyanyi melantunkan lagu-lagu dari band yang membesarkan namanya tersebut.
(srs/dar)
Photo Gallery
0 Response to "Tanpa Cholil Mahmud, Efek Rumah Kaca Masih Gahar"
Posting Komentar