Hip-hop Berada di Level Baru, Politik Bayangi Grammy

Isu sosial dan politik masih menjadi perhatian untuk diangkat di Grammy Awards ke-60. Sejalan dengan itu, hip-hop juga kini seperti berada di level yang baru.

Topik pelecehan seksual, rasisme dan pencegahan bunuh diri terlihat menonjol dalam pertunjukan dan pidato dalam acara yang digelar di Madison Square Garden di New York.

Para tamu undangan yang hadir 'diwajibkan' membawa sekuntum mawar putih. Sebuah kampanye #MeToo yang didengungkan oleh para selebriti Hollywood. Ada juga sebuah surat dukungan yang ditandatangani oleh hampir 1.000 musisi.

"Bagi kami yang menghadiri Grammy Awards ke-60 tahunan di New York City, kami akan mengenakan mawar putih, yang secara historis memiliki harapan, kedamaian, simpati dan perlawanan," tulis surat tersebut.

Hip-hop Berada di Level Baru, Politik Bayangi GrammyFoto: REUTERS/Lucas Jackson

"Kami harap kalian semua bergabung dengan kami dalam menyebarkan pesan mawar putih hari ini. Malam ini adalah malam musik terbesar, dunia sedang mendengarkan".

Acara tersebut dibuka dengan penampilan yang powerfull dari Kendrick Lamar, yang tahun ini dinominasikan dalam tujuh kategori Grammy. Dan penampilan-penampilan lainnya dari musik hip hop yang begitu menghentak.

Sebelum penghargaan tersebut diumumkan, Jay-Z memberikan sebuah wawancara, di mana ia mengkritik pernyataan Presiden Trump mengenai reformasi imigrasi. Pemilik album '4:44' tersebut menganggap pernyataan Trump sangat menyakitkan.


"Sangat menyakitkan karena ia melihat ke bawah, pada keseluruhan populasi orang dan dia sangat salah informasi karena tempat-tempat ini punya orang-orang yang cantik," tuturnya kepada CNN.

Pagi tadi, Trump lantas merespons ucapan tersebut melalui Twitternya.

"Seseorang, mohon informasikan kepada Jay-Z, bahwa karena kebijakan saya, pengangguran kulit hitam, dilaporkan berada paling rendah, terendah dari yang sudah tercatat," tulisnya.

0 Response to "Hip-hop Berada di Level Baru, Politik Bayangi Grammy"

Posting Komentar